Tiga Kali ke Istana Sisingamangaraja, Menpar Bisa Angkat Potensi Wisata Humbahas
A
A
A
HUMBAHAS - Kementerian Pariwisata tidak setengah-setengah dalam mendukung pengembangan kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba. Termasuk di Kabupaten Humbang Hasundutan. Minggu (28/7/2019), Menpar kembali berkunjung ke kawasan Danau Toba di Humbang Hasundutan. Menpar juga mengunjungi Istana Sisingamangaraja di Bakkara.
Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, menilai kunjungan Menpar ke Istana Sisingamangaraja berdampak sangat positif. Apalagi, Menpar Arief Yahya sudah tiga kali berkunjung ke tempat itu.
Kunjungan pertama dilakukan 23 November 2017. Saat itu, menpar melakukan kunker ke Bakkara- Tomok- Sigapiton- lahan otorita. Momennya adalah peresmian Bandara Silangit Internasional. Saat itu Menpar juga sempat memberi bantuan homestay ke Bakkara. Kunjungan kedua pada 20 September 2018, saat launching pilot project Kemenkoperekonomian. Dan yang ketiga hari ini.
“Kita sangat senang Menteri Pariwisata bersedia kembali datang ke Humbahas. Kali ini beliau bisa melihat langsung perbedaan kawasan Bakti Raja dan Istana Sisingamangaraja saat awal ia datang dan yang terakhir ini,” tutur Bupati Dosmar.
Menurutnya, Menpar memuji dua kawasan itu. Terutama dari sisi kebersihan. Sejak dikunjungi Menpar kebersihan di Bakti Raja dan Istana Sisingamangaraja memang terjaga dengan sangat baik
Selain itu, Bupati juga menilai kehadiran Menpar memiliki nilai lebih. Khususnya untuk mengangkat potensi wisata budaya dan sejarah. Apalagi Istana Sisingamangaraja sangat identik dengan dua hal tersebut.
“Istana Sisingamangaraja adalah simbol dari kegagahan kita. Betapa dulu Bangsa Batak di sini dengan gagah berani mengangkat senjata melawan penjajah, dan itu menjadi bagian dari sejarah bangsa. Istana Sisingamangaraja juga menyimpan nilai-nilai budaya yang terjaga dengan sangat baik. Kehadiran Menpar, membuat semua nilai itu akan semakin terangkat,” paparnya.
Sisingamangaraja dikenal sebagai seorang pejuang sejati. Ia sangat anti penjajahan dan perbudakan. Gimik-gimik kesaktiannya sebagai pejuang yang tidak mau berkompromi dengan penjajah jadi tersebar kemana-mana. Bahkan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia.
Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, Istana Sisingamangaraja di Humbang Hasundutan memang sangat luar biasa. Bisa dikemas menjadi sebuah destinasi yang lengkap. Ada unsur budaya, sejarah, dan bisa dibalut dengan storytelling.
“Kisah Sisisngamangaraja di Humbang Hasundutan sangat legendaris. Kiprahnya terdengar kemana-mana. Istana itu akan menjadi destinasi yang luar biasa. Karena bisa dibalut dengan wisata budaya, sejarah, lengkap dengan storytellingnya,” papar Menpar.
Menteri asal Banyuwangi itu juga memuji keseriusan Pemerintah Daerah Humbang Hasundutan yang sangat serius memperhatikan kekayaan itu.
“Mereka telah memberikan perhatian lebih untuk Istana Sisingamangaraja. Semakin banyak wisatawan yang hadir. Dan ini tidak lepas dari kenyamanan yang diberikan. Salah satunya lewat kebersihan. Saya berharap destinasi ini bisa terus dikembangkan. Jadi bisa lebih banyak menarik kunjungan wisatawan,” harap Menpar.
Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, menilai kunjungan Menpar ke Istana Sisingamangaraja berdampak sangat positif. Apalagi, Menpar Arief Yahya sudah tiga kali berkunjung ke tempat itu.
Kunjungan pertama dilakukan 23 November 2017. Saat itu, menpar melakukan kunker ke Bakkara- Tomok- Sigapiton- lahan otorita. Momennya adalah peresmian Bandara Silangit Internasional. Saat itu Menpar juga sempat memberi bantuan homestay ke Bakkara. Kunjungan kedua pada 20 September 2018, saat launching pilot project Kemenkoperekonomian. Dan yang ketiga hari ini.
“Kita sangat senang Menteri Pariwisata bersedia kembali datang ke Humbahas. Kali ini beliau bisa melihat langsung perbedaan kawasan Bakti Raja dan Istana Sisingamangaraja saat awal ia datang dan yang terakhir ini,” tutur Bupati Dosmar.
Menurutnya, Menpar memuji dua kawasan itu. Terutama dari sisi kebersihan. Sejak dikunjungi Menpar kebersihan di Bakti Raja dan Istana Sisingamangaraja memang terjaga dengan sangat baik
Selain itu, Bupati juga menilai kehadiran Menpar memiliki nilai lebih. Khususnya untuk mengangkat potensi wisata budaya dan sejarah. Apalagi Istana Sisingamangaraja sangat identik dengan dua hal tersebut.
“Istana Sisingamangaraja adalah simbol dari kegagahan kita. Betapa dulu Bangsa Batak di sini dengan gagah berani mengangkat senjata melawan penjajah, dan itu menjadi bagian dari sejarah bangsa. Istana Sisingamangaraja juga menyimpan nilai-nilai budaya yang terjaga dengan sangat baik. Kehadiran Menpar, membuat semua nilai itu akan semakin terangkat,” paparnya.
Sisingamangaraja dikenal sebagai seorang pejuang sejati. Ia sangat anti penjajahan dan perbudakan. Gimik-gimik kesaktiannya sebagai pejuang yang tidak mau berkompromi dengan penjajah jadi tersebar kemana-mana. Bahkan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia.
Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, Istana Sisingamangaraja di Humbang Hasundutan memang sangat luar biasa. Bisa dikemas menjadi sebuah destinasi yang lengkap. Ada unsur budaya, sejarah, dan bisa dibalut dengan storytelling.
“Kisah Sisisngamangaraja di Humbang Hasundutan sangat legendaris. Kiprahnya terdengar kemana-mana. Istana itu akan menjadi destinasi yang luar biasa. Karena bisa dibalut dengan wisata budaya, sejarah, lengkap dengan storytellingnya,” papar Menpar.
Menteri asal Banyuwangi itu juga memuji keseriusan Pemerintah Daerah Humbang Hasundutan yang sangat serius memperhatikan kekayaan itu.
“Mereka telah memberikan perhatian lebih untuk Istana Sisingamangaraja. Semakin banyak wisatawan yang hadir. Dan ini tidak lepas dari kenyamanan yang diberikan. Salah satunya lewat kebersihan. Saya berharap destinasi ini bisa terus dikembangkan. Jadi bisa lebih banyak menarik kunjungan wisatawan,” harap Menpar.
(akn)